Pengetahuan Dasar Geografi.
Pengetahuan dasar Geografi
terdiri dari :
- Konsep Geografi
- Hakekat Geografi
- Obyek Geografi
- Prinsip Geografi
- Konsep Esensial Geografi
- Pendekatan Geografi
Konsep Geografi.
Geografi merupakan istilah yang dikenal sejak lama. Namun, sebagai “disiplin ilmu dan mata pelajaran” pada mulanya masih dianggap kurang populer. Kekurangpopuleran itu terjadi karena sistem pembelajaran selama itu menempatkan bidang ini secara kurang proporsional. Dalam kurikulum sekolah, geografi semula di beri nama ilmu bumi sehingga obyek yang dikaji terfokus pada fenomena alam, sementara fenomena manusianya terabaikan.
Kata geografi berasal dari :
- geo=bumi, dan
- graphein=mencitra.
Ungkapan itu pertama kali disitir oleh Eratosthenes yang mengemukakan kata
“geografika”.
Kata itu berakar dari geo=bumi dan graphika=lukisan atau tulisan.
Bintarto (1977) mengemukakan, bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang
mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk
serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi
dari unsur bumi dalam ruang dan waktu.
Hasil Seminar Semarang (1988) menyepakati rumusan, bahwa geografi adalah
ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam
konteks keruangan.
Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam.
Dalam studi itu dilakukan analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena
atau masalah dalam suatu ruang.
Kembali ke
atas ...
Hakekat Geografi
Karl Ritter berpendapat bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat
tinggal manusia. Berdasarkan konsep itu, bumi sebagai tempat tinggal manusia
berkenaan dengan ruang yang memiliki struktur, pola, dan proses yang
terbentuk oleh aktivitas manusia. Selain itu konsep “tempat tinggal manusia”
tidak hanya terbatas pada permukaan bumi yang ditempati oleh manusia, tetapi
juga wilayah-wilayah permukaan bumi yang tidak dihuni oleh manusia sepanjang
tempat itu penting artinya bagi kehidupan manusia.
Menurut Huntington (Bintarto, 1977), geografi terbagi menjadi empat cabang,
yaitu:
Menurut Muller dan Rinner (Bintarto, 1977), cabang-cabang geografi terdiri
atas:
- (1) Geografi Fisik yang terdari atas geografi matematika, geografi tanah dan hidrologi, klimatologi, geografi mineral dan sumberdaya, geografi tanaman, dan geografi tata guna lahan;
- (2) Geografi Manusia meliputi geografi budaya (geografi penduduk, geografi sosial, dan geografi kota), Geografi ekonomi (geografi pertanian; geografi transportasi dan komunikasi) geografi politik;
- (3) geografi regional.
Menurut Hagget, cabang geografi dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Geografi fisik
Geografi fisik merupakan cabang geografi yang mempelajari gejala fisik di
permukaan bumi.
Gejala fisik itu terdiri atas : tanah, air, udara dengan segala
prosesnya.
Bidang kajian dalam geografi fisik adalah gejala alamiah di permukaan bumi
yang menjadi lingkungan hidup manusia.
b. Geografi Manusia
Geografi manusia merupakan cabang geografi yang obyek kajiannya keruangan
manusia.
Aspek-aspek yang dikaji dalam cabang ini termasuk :
- kependudukan,
- aktivitas manusia yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas politik, aktivitas sosial dan aktivitas budayanya.
- Dalam melakukan studi aspek kemanusiaan, geografi manusia terbagi dalam cabang-cabang geografi penduduk, geografi ekonomi, geografi politik, geografi permukiman dan geografi sosial.
Kembali ke atas ...
Setiap disiplin ilmu memilki obyek yang menjadi bidang kajiannya.
Obyek bidang ilmu tersebut berupa obyek material dan obyek formal.
Obyek material berkaitan dengan substansi materi yang dikaji,
sedangkan
obyek formal berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam
menganalisis substansi (obyek material) tersebut.
Pada obyek material, antara bidang ilmu yang satu dengan bidang ilmu yang
lain dapat memiliki substansi obyek yang sama atau hampir sama. Obyek
material ilmu geografi adalah fenomena geosfer yang meliputi litosfer,
hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer. Obyek material itu juga
menjadi bidang kajian bagi disiplin ilmu lain, seperti geologi, hidrologi,
biologi, fisika, kimia, dan disiplin ilmu lain. Sebagai contoh obyek
material tanah atau batuan. Obyek itu juga menjadi bidang kajian bagi
geologi, agronomi, fisika, dan kimia.
Oleh karena itu untuk membedakan disiplin ilmu yang satu dengan disiplin
ilmu yang lain dapat dilakukan dengan menelaah obyek formalnya. Obyek formal
geografi berupa pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam memahami
obyek material. Dalam konteks itu geografi memilki pendekatan spesifik yang
membedakan dengan ilmu-ilmu lain.
Kembali ke atas ...
Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan dalam menjelaskan
suatu fenomena atau masalah yang terjadi. Prinsip juga berfungsi sebagai
pegangan/pedoman dasar dalam memahami fenomena itu. Dalam bidang geografi
dikenali sejumlah prinsip, yaitu: prinsip penyebaran, prinsip interelasi,
prinsip deskripsi dan prinsip korologi.
- a.Prinsip Penyebaran
Prinsip ini melihat fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di
permukaan bumi. Penyebaran fenomena atau permasalahan itu tidak merata.
- b. Prinsip Interelasi
Fenomena atau permasalahan alam dan manusia saling terjadi keterkaitan
antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Keterkaitan itu dapat
terjadi antara aspek fenomena alam dengan aspek fenomena alam lain, atau
fenomena aspek manusia dengan aspek fenomena manusia.
- c. Prinsip Deskripsi
Fenomena alam dan manusia memiliki saling keterkaitan. Keterkaitan antara
aspek alam (lingkungan) dan aspek manusia itu dapat dideskripsikan.
Pendiskripsian itu melalui fakta, gejala dan masalah, sebab-akibat, secara
kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta, grafik, dan diagram.
- d. Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip keterpaduan antara prinsip penyebaran,
interelasi dan deskripsi. Fenomena atau masalah alam dan manusia dikaji
penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam satu ruang. Kondisi
ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan gejala, kesatuan fungsi dan
kesatuan bentuk.
Kembali ke atas ...
Konsep merupakan pengertian yang merujuk pada sesuatu. Konsep esensial suatu
bidang ilmu merupakan pengertian-pengertian untuk mengungkapan atau
menggambaran corak abstrak fenomena esensial dari obyek material bidang
kajian suatu ilmu. Oleh karena itu, konsep esensial merupakan elemen yang
penting dalam memahami fenomena yang terjadi. Dalam geografi dikenali
sejumlah konsep esensial sebagai berikut.
- Lokasi
Lokasi adalah letak atau tempat dimana fenomena geografi terjadi. Konsep lokasi dibagi menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. - 1) Lokasi Absolut
Lokasi absolut adalah letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan garis garis bujur (garis astronomis). Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat berpindah letaknya karena berpedoman pada garis astronomis bumi. - 2) Lokasi Relatif
Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya. - Jarak
Jarak adalah ruang atau sela yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek dan dihitung melalui hitungan panjang maupun waktu. Konsep Jarak memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
Konsep jarak dibagi menjadi dua, yaitu : jarak mutlak dan jarak relatif.
Jarak Mutlak
Jarak mutlak adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang digambarkan atau dijelaskan melalui ukuran panjang dalam satuan ukuran meter, kilometer, dsb. Jarak mutlak merupakan jarak yang tetap dan tidak dapat berubah-ubah.
Jarak Relatif - Morfologi
Morfologi adalah konsep yang berkaitan dengan bentuk permukaan bumi secara keseluruhan misalnya dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, dsb. - Keterjangkauan
Keterjangkauan adalah jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari satu wilayah ke wilayah lain. Keterjangkauan tidak hanya tergantung pada jarak tetapi juga tergantung pada sarana dan prasarana penunjang. - Pola
Pola adalah bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial. - Aglomerasi
Aglomerasi adalah adanya suatu fenomena yang mengelompok menjadi satu bentuk atau struktur. - Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan adalah konsep yang berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah yang dapat dikembangkan menjadi potensi yang menunjang perkembangan suatu wilayah. - Interaksi/Interdependensi
Interaksi/Interpendensi adalah konsep yang menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhannya. - Diferensiasi Areal
Diferensiasi areal adalah konsep yang membandingkan dua wilayah untuk menunjukkan adanya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain karena tiap-tiap wilayah memiliki karakteristik khas masing-masing. - Keterkaitan Ruang
Keterkaitan ruang adalah konsep yang menunjukkan tingkat keterkaitan antar wilayah dan mendorong terjadinya interaksi sebab-akibat antarwilayah.
Jarak relatif adalah ruang atau sela antara dua lokasi yang dinyatakan dalam lamanya perjalanan atau waktu.
Kembali ke atas ...
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajarai fenomena geosfer
dengan menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan.
Adapun uraian secara detail sebagai berikut.
a. Pendekatan Keruangan (Spatial Approach)
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis
yang menekankan pada eksistensi ruang. Eksisitensi ruang dalam perspektif
geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial
pattern), dan proses (spatial processes).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada
permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang.
b. Pendekatan Kelingkungan (Enviroment Approach)
Pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada
keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan variabel lingkungan yang
ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan
hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula
dikaitkan dengan
(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia.
(2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk penduduk dan
produk dan proses anorganik. Studi mendalam mengenai interelasi antara
fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel
lingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan
kelingkungan.
c. Pendekatan Kewilayahan (Teritorial Approach)
Permasalahan yang terjadi di suatu wilayah tidak hanya melibatkan elemen di
wilayah itu. Permasalahan itu terkait dengan elemen di wilayah lain,
sehingga keterkaitan antar wilayah tidak dapat dihindarkan. Selain itu,
setiap masalah tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Faktor determinannya
bersifat kompleks. Oleh karena itu ada
kebutuhan memberikan analisis yang kompleks untuk memecahkan permasalahan
secara lebih luas dan kompleks pula.
Latihan :
Video berikut ini mengenai Waduk Gajahmungkur, Wonogoro Jawa Tengah. Data terakhir menunjukkan pendangkalan di waduk ini sudah sangat mengkhawatirkan .
Catatan, untuk dapat mengerjakan soal ini Anda diminta untuk membuka situs di internet tentang waduk/bendugan dan cari waduk Gajahmungkur, atau artikel yang berkaitan dengan waduk Gajahmungkur.
Latihan :
1. Latihan Soal Pilihan Ganda , klik link berikut ini.
2. Kerjakan latihan berikut ini dengan mengklik link ini. :
Sumber :
Buku Geografi Kelompok Kompetensi A.
Materi Pembelajaran A-2. Halaman 16-23
Kembali ke atas ...




Komentar
Posting Komentar