Pengetahuan Dasar Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Jadi secara harfiah berarti tulisan tentang bumi, sehingga sering disebut ilmu Bumi. Jadi, secara sederhana geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menggambarkan atau mendeskripsikan tentang bumi. Selengkapnya... Definisi geografi banyak dikemukakan oleh para ahli, antara lain: Claudius Ptolomeus, adalah suatu penyajian sebagian atau seluruh permukaan bumi bersama fenomena yang terkandung di dalamnya dalam bentuk peta. Peta menjadi komponen penting untuk memberikan informasi tentang permukaan bumi. Immanuel Kant (1724-1821 SM), geografi adalah disiplin ilmu yang memiliki objek studi berupa benda-benda atau gejala-gejala yang tersebar dan berasosiasi dalam ruang. Menurutnya geografi tidak hanya mempelajari keadaan alam tetapi juga dasar dari sejarah. Bintarto (1977), geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, serta mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan progra, proses, dan keberhasilan pembangunan. Ikatan Geografi Indonesia (1998), Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan geosfer dengan menggunakan pendekatan kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. A. KONSEP GEOGRAFI Dalam mengkaji peristiwa dalam ruang, geografi selalu menggunakan konsep. Kosep adalah pola abstrak yang berkaitan dengan gejala-gejala nyata tentang geografi. Adapun konsep-konsep geografi adalah sebagai berikut: 1.Konsep Lokasi Konsep lokasi mengacu pada kedudukan suatu objek di permukaan bumi. Konsep lokasi terbagi menjadi dua, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Selengkapnya... 2. Konsep Jarak Konsep ini mengacu pada ruang yang terdapat di antara dua objek. Konsep jarak dibedakan menjadi dua, yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Selengkapnya... 3. Konsep Keterjangkauan Keterjangkauan tidak terlalu berkaitan dengan jarak, tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan, sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi. Pada umumnya keterjangkauan berubah akibat perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi. 4. Konsep Pola Pola berkaitan denga persebaran fenomena dalam ruang di muka bumi baik yang bersifat alami (curah hujan, persebaran vegetasi, pola aliran sungai, jenis tanah dsb) atau bersifat sosial budaya (mata pencaharian persebaran penduduk, pemukiman dsb). Contoh : - Di daerah yang curah hujannya kurang, orang akan berladang dan beternak. - Di daerah yang datar dengan curah hujan yang cukup orang akan bersawah. 5. Konsep Morfologi Morfologi menggambarkan perwujudan permukaan bumi akibat tenaga geologi, menyangkut bentuk lahan yang berkaitan denga erosi dan sedimentasi. Ketebalan tanah jenis vegetasi dan juga penggunaan lahan. 6. Konsep Aglomerasi Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat menggerombol pada suatu wilayah yang relatif sempit yang paling menguntungkan baik mengingat kejenisannya maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan. Contoh : - Perumnas yang dihuni mayoritas pegawai negeri. - Pedukuhan yang dihuni petani penggarap sawah. 7. Konsep Nilai Kegunaan Nilai kegunaan sumber daya alam dan gejala alam di permukaan bumi bersifat relatif, tidak sama bagi setiap orang sesuai dengan keberadaan dan cara pandangannya. Contoh : - Daerah pantai bagi nelayan merupakan daerah mencari nafkah yang utama, tetapi bagi penduduk kota merupakan daerah rekreasi. 8. Konsep Interaksi Interdependensi Interaksi merupakan peristiwa saling mempengaruhi antara obyek yang satu dengan yang lain, karena setiap tempat mempunyai potensi sumber daya yang berbeda. Contoh : - Daerah pedesaan menghasilkan bahan pangan yang dibutuhkan daerah perkotaan, perkotaan menghasilkan barang industri dan informasi yang dibutuhkan masyarakat pedesaan. 9. Konsep Perbedaan Wilayah (diferensiasi areal) Integrasi gejala alam menjadikan suatu wilayah mempunyai corak tersendiri (region). Interaksi gejala dan unsur yang bersifat dinamis menghasilkan karakteristik yang selalu berubah. Perbedaan wilayah juga mendorong terjadinya interaksi antar wilayah dalam bentuk mobilitas penduduk, pertukaran barang dan jasa. Contoh : - Pedesaan dengan corak khas pesawahan yang tradisional berbeda dengan pedesaan dengan sistem pertanian industri (perkebunan). 10. Konsep Keterkaitan Ruang (asosiasi keruangan) Keterkaitan ruang menunjukan tingkat keterkaitan persebaran suatu gejala dengan gejala yang lain di suatu tempat, baik yang menyangkut gejala alam, tumbuh-tumbuhan atau kehidupan sosial. Contoh : - Kemiringan lereng dengan ketebalan tanah, makin terjal lereng akan disertai dengan fenomena makin tipisnya tanah. - Tumbuhan alang-alang (ilalang) hidup pada lahan terbuka yang banyak sinar matahari. B. ASPEK GEOGRAFI Geografi memiliki kajian yang sangat luas sehingga berkaitan dengan disiplin ilmu lain. Keterkaitan geografi dengan ilmu lainnya dapat dibedakan berdasarkan aspek-aspek geografi. Aspek-aspek geografi antara lain: 1. Aspek Fisik Aspek fisik geografi mengkaji segala fenomena geosfer yang mempengaruhi kehidupan manusia, meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis, dan semua fenomena alam yang dapat langsung diamati. Contohnya sebagai berikut: Aspek topologi, adalah aspek yang berkaitan dengan bentuk muka bumi (morfologi), letak atau lokasi suatu wilayah, luas, dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu. Aspek biotik, adalah aspek yang berkaitan dengan unsur kondisi tanah, hidrologi (perairan darat maupun laut), dan kondisi iklim suatu wilayah. Aspek biotik, adalah aspek yang berkaitan dengan unsur vegetasi (flora), fauna, dan kajian penduduk. 2. Aspek Nonfisik Aspek sosial atau nonfisik mengkaji keterkaitan manusia dengan fenomena yang terjadi di geosfer. Aspek sosial meliputi aspek antropologis, politis, ekonomis, dan aspek yang berhubungan dengan pola hidup manusia (kebudayaan). Aspek-aspek sosial terdiri dari sebagai berikut: Aspek sosial, adalah aspek yang berkaitan dengan unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial. Aspek ekonomi, meliputi pertanian, perkebunan, pertambangan, perdagangan, transportasi, pasar, industri, dan kegiatan ekonomi lainnya. Aspek budaya dan politik, berkaitan dengan unsur pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian. Aspek politik, berkaitan dengan unsur kepemerintahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. C. PENDEKATAN GEOGRAFI Analisis (pendekatan) secara geografi ada 3 (tiga) macam yaitu : 1. Pendekatan Keruangan Dalam analisis keruangan seorang ahli geogarfi mengkaji variable antara sesama aspek fisik. Variable yang berbeda antara tempat yang satu tempat yang satu dengan yang lain, dikaji faktor penyebab yang mempengaruhi pola distribusi keruangan atau persebarannya. Contoh : - Keterkaitan antara lereng dengan erosi. - Keterkaitan antara jenis tanah dengan vegetasi. - Keterkaitan antara letak dengan harga tanah. 2. Pendekatan Kelingkungan (Ekologi) Dalam analisis kelingkungan seorang ahli geografi mengkaji interaksi organisme (manusia,hewan dan tumbuhan) dengan lingkungannya. Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur unsur yang berada dilingkungan tertentu yaitu hubungan antar organisme dan hubungan organisme dengan lingkungannya. Contoh : - Didaerah lereng pegunungan petani melakukan kegiatan pertanian dengan sistim terasering 3. Pendekatan Kewilayahan (Komplek Wilayah) Dalam analisis kewilayahan seorang ahli geografi mengkaji antara variable manusia dengan lingkungannya pada suatu wilayah yang mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi Contoh : - Keterkaitan antara adanya hutan bakau, udang dan nelayan pada suatu daerah. D. PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI Secara teoritis prinsip-prinsip geografi terdiri atas: prinsip penyebaran, prinsip interrelasi, prinsip deskripsi, dan prinsip kronologi. 1. Prinsip Penyebaran Prinsip penyebaran, merupakan dasar atau kunci pertama dalam kajian ilmu geografi yang dapat menggambarkan prinsip-prinsip lainnya. Prinsip ini menekankan pada pemahaman bahwa fenomena geosfer itu tersebar di seluruh permukaan bumi secara tidak merata, tetapi memiliki hubungan satu sama lain. 2. Prinsip Interelasi Prinsip interrelasi merupakan prinsip yang mengungkapkan hubungan di dalam fenomena geosfer, misalnya hubungan antara faktor fisik dengan faktok manusia. Prinsip ini dapat digunakan untuk mengungkapkan karakteristik gejala atau fakta geografi pada sebuah region. Prinsip interrelasi dapat disajikan secara kuantitatif sehingga dapat diukur secara matematis. 3. Prinsip Deskripsi Prinsip deskripsi merupakan kerangka kerja geografis dan sebagai penjelas atas sebab akibat terjadinya interrelasi yang dapat disajikan, tidak hanya dalambentuk kalimat, tetapi juga ditampilkan dalam bentuk peta, diagram, grafik, atau tabel. 4. Prinsip Korologi Prinsip korologi merupakan prinsip yang komprehensif, karena memudahkan semua prinsip geografi, sehingga prinsip ini merupakan prinsip yang terpenting dalam kajian geografi. Berdasarkan prinsip ini semua gejala, fakta, dan masalah geografi tinjauan penyebaran, interrelasi, dan interaksinya, yaitu dalam ruang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potensi Kekayaan Laut Indonesia

Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

Ciri-ciri Desa