Ciri-ciri Desa

 3. Ciri-ciri Desa

Menurat Suparmini (2004) ciri-ciri desa adalah segala sifa: atau un kendisi yang dimiliki oleh desa seningge

verunjukkan adanya perbedaan antara desa dengar kcta. Perbedaan tersebut memberikan karakteristik khtSUS

pada desa, yang mercakup aspek hs k/geografi dan aspek sosial. Berikut ini ciri-ciri desa.

dnpi

mes

a. Ctri-ciri Wilayah Desa

Gri wilayah merunjukkan keadaan yang tampak

oada wilayan desa, meliputi kondisi fisiografis, iclim,

tanah yarg capat cirangkum ke dalam lingkungan fisik,

bangunan dan permukiman, penggunaan lahan, serta

sarana dan prasarana desa. Ciri wilayah suatu desa

adalah sebagai perikut:

5) Lingkungan Fisik

Menurut Bernard dalan Suparmini (2004: 14)

lingkungan fisik adalah semua sumber fisiografis,

tanah, iklim, sumbe-sumber anorganik, dan kecuatan-

kekuatan alam. Pada unumnya, desa memiliki kondisi

fisik yang beroeca-beda, meliputi jenis tanah, iklim

retief, kem'ringan lereng, can sebayainya. Kondisi

fisik ini membentuk suatu lingkungan yang kemudian

Gampar 2.5 Manusia beradaptasi terhadap tingkungannya demi

kelangsungan hidup.

menjadi tempat tinggal manusia. Manusia melakukan

adaptasi dengan lingkungan hsik desanya dergan

cara mengelola lingkurgan yang ada sesuai dengan

kebutuhan serta menjaga kelestarianrya. Sebagai

contoh, terdapat sebuah desa di pegunungar sehingga

masyarakat beradaptasi dengan mengenakan pakaian

teba! dan mengolah lafan yang ada untuk kegiatan

pertanian sesuai dengan karakteristik iklim. jenis tanah,

dan kemiringan lereng.

2) Fenggunaan Lahan

Gambar 2.6 Penggunaan lahan desa sebayian besa untuk

permukiman dan pertanian.

Pençgunaan lahan berkaitan dençan lingkungan

fisik, di mana penggunaan lahan di desa sebagian besar

berupa pertanian karena menyesuaikan kondisi iklimn

yang ada. Secara umum pembangunan di desa belun

terlalu pesat sehingga masih banyak lahan kosong yang

kemudian dijadikan sebagai persawahan, perkebunan,

peternakar, serta kegiatan-kegiatan pertanian lainnya.

Dengan demikian, penggunaan lahan desa dapat dibagi

menjadi dua yaitu permukiman dan pertanian.

3) Permukiman

Kepadatan permukiman di cesa lebih rendah

dibandingkan dengan kepadatan permukiman di kota. Gambar 2.7 Rumah-rumah di desa masih sederhana, baik bentuk

Sedangkan bangunan-bangunan di dalam permukiman maupun bahar-bahan bançunanrya.

tersebut umumnya berlantai satu dan tidak terlalu tinggi. Bangunan yang ada digunakan untuc fungi

yang sederhana, misalkan bargunar urtuk sarara penfidikan, kesehatan, tempat ibadah, dan kantor desa.

dari bangunan itu sendiri sebagian besar masih terikat dengan budaya masyarakat setempa:, dençan ew

bangunan yang sesuai dengan kondisi lingkungan.

4) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarara di desa relatif kurarg tersedia

secara lengkap ditandirgkan dengan sarana dan

prasa ana di kota, terutama sarana transportasi, sarana

kesehatan dan pendidikan, listrik, komunikasi, dan

sarana pertenian seperti irigasi. Tidak hanya perbedaan

antara desa dengan kota, tetapi antara desa di wilayah

perdesaan dengan desa (kelurahan di wilayah perkotaan

pun mem'lik kondisi sarana dan prasarana yang berbeda.

Selain ketersed aan, kualitas sarana dan prasarana yang

dimiliki oleh desa pun masih kurang memadai.

Gambar 2.8 Jalan di daerah pedalaman desa rata-rata bel

diaspal se'hingga menghambat terjainnya hubungan deng

daerah lain.

Aktivitas

Cobalah cari informasi untuk menjawab permasalahan berikut!

1. Jelaskan mengapa sarana dan prasarana di wileyah percesaan cenderung kurang lengkap dibandirgkan

dengan sarana dan prasarana di wilayah perkotaan?

2. Jelaskan penggunaan lahan di perdesaan!

3. Bagaimanakat tata pergaulan masyarakat desa?

Ciri-Ciri Masyarakat Desa

Beberapa perbedaan utama ciri-ciri masyarakat desa dan masyarakat kota adalah adanya unsur-unsur

kekeluargaan, gotong royong, sikap terhadap alam sekitar, adat istiadat dan agama. Selain itu, jenis mata

pencahariannya pun beibeda. Di desa, jenis mata pencaharian sebagian besar homogen yaitu ci bidang pertanian,

sedangkan di kota jenis mata pencaharian bersifat heterogen karena asal masyarakatnya bermacam-macam dengan

tujuan tertentu.

Banyak pendapat tentang perbedaan antara nasyarakat

desa dan kota, tetapi terdapat sejumlat indikator yang

biasa digunakan menurut Sorokin dan Zimerman dalam

Muta'ali (2013: 50), yaitu sebagai berikut.

1) Mata Pencaharian

Secara umum mata pencaharian atau jenis pekerjaan

masyarakat desa sesuai dengan kordisi aam setempat.

Sebagian besar bergantung pada Sumber daya alam

berupa tumbuhan dan hewan sehingga mata pencaherian

berupa pertanian yang meliputi usata tani, peternakan,

dan per'kanan.

Gambar 2.9 Mata pencaharian penduduk desa dipengaruhi oen

kondisi fisik wilayahnya.

2) Ukuran Komunitas (Masyarakat)

Ukuran komunitas desa artinya besarnya suatu

komunitas yang terdapat di suatu desa. Ukuran

komunitas desa relatif kecil, karena berkaitan dengan

keseimbangan antara potensi atau sumber daya alam

dengan perduduknya. Semakin bertambahnya penduduk

maka perlu dijaga ketersediaan sumber daya alam agar

tidak terjadi kelangkaan, serta kebutuhan masyarakat

desa dapat selalu terpenuhi.

3) Kepadotan Penduduk

Kepadatan penduduk di cesa masih rendah. Gambar 2.10 Besarnya konunitas masyarakat desa dipengaruhi

ditunjukkan cengan masih banyaknya lahan kosong

maupun lahan pertanian di sekitar rumah. Kepadatan

penduduk yang rendah ini menciptakan nuburgan sosial

dan interaksi sosia. yang intensif sehingga tidak ada

oleh keseimbangan sumber caya alam dergan penduduknya.

satu pun dari anggota masyarakat yang terpisahkan

secara psikologis.

4) Lingkungon

Lingkungan dalam hal ini mencakup lingkungan

fisik, lingkungan biologis, dan lingkungan sosial. Di

cesa, ketiga jenis lingkungan tersebut masih terjaga

dengan baik sehingga menciptakan interaksi yang baik

antara lingkungan fisik dengan sosial budaya.

5) Diferensiasi Sosial

Gambar 2.11 Lingkungan tisik dan sosial masih terjaga dengan

Pada dasarnya diferensiasi sosial yang terdapat di

baik di desa.

er desa sangatlah sedikit, karena jumlah kelompok sosial

me di desa tidak kompleks. Hal inilah yang menyebabkan desa merupakan suatu wilayah yang bersifat homogen.

Keadaan homogen di desa berupa latar belakang dan garis keturunan serta kekerabatan yarg sama. Selain itu,

hampir seluruh masyarakat desa memiliki mata pencaharian yang sama, bahasa, dan adat istiadat yang sama.

6) Stratifikasi Sosial

Di desa, stratifikasi sosial atau perlapisan sosial relatif lebih kecil dibandingkan dengan stratifikasi sosial

yang terdapat di kota. Secara umum, ada empat perbedaan antara stratifikasi sosial di desa cengan stratifikasi

sosial di kota yaitu sebagai berikut:

a) Jumlah kelas-kelas sosial yang ada di cesa lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kelas-kelas sosial di

kota.

b. Perbedaan antarkelas sosial di desa tidaklah terlalu mencolok.

c. Jarak atau batas antara kelas sosial satu dengan kelas sosial yang lain di desa lebih kecil dibandingkan

cengan di kota.

d) Frinsip kasta di kota tidak sekaku prinsip kasta yang ada di desa.



7) Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial dalam hal 'ni adalah perpindahan atau perubahan status sosial masyarakat desa. Uw

masyaraka: desa jarang melakukan mobilitas sosial karene mereka ne niliki jenis pekerjaan yang homegen (er

Ak

dan kurang berkainginan untuk pindah ke jenis pekerjaan lainnya.

8) Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah huburgan timbal balik yang

bersifat dinamis antarindividu, individu cengan kelompok,

dan antarkelcmpok. Interaksi sosial di desa lebih incersif

d'bandingkan dengan interaksi sosial di kota.

Hal ini karena komunikasi terjalin secara langsung. jaak

rumah antarwarga sançat dekat, serta ticak ada pembatas

berupa tembck tinggi maupun pagar besi. Selain itu, jenis

pekerjaan yarg homogen menjadikan mereka lebih mudah

den saling menolong.

Gambar 2.12 Terjadinya interaksi sosial di antaran

warga nelakukan kerja bakti.

untuk berta

9) Soidarites Sosial

Solidaritas sosial masyarakat desa sangat kuat, terbangun berdasarkan kesamaan ciri-cir yaitu tujuan hio

kɔncisi ekonomi, sosial, dar budaya. Ukuran solidaritas sosial dapat ditent.ukan oleh beberapa unsur ya

marça, pemikahan, kesamaan agama, kesamaan bahasa, adat istiadat, tanah, wilayah, tanggungjawab, ekonce

kelembagaan masyarakat, pengalaman, tindekan, dan kehidupan bersama.

10) Kontro! Sesial

Masyarakat desa menjunjung tinggi nilai dan norma

yang berlaku di tempat tinggalnya. Hal tersebut menjadi

kontrol sosial yang mengatur dan menurtun masyarakat

dalam menjalani kehidupan. Di dalam kontrol sosial terdapat

sanksi-sanksi sosial yang diberikan kepeda siapa saja yang

melanggar nilai dan rorma tersebut.

11) Trodisi Lukual

Desa identik dengan tradisi-tradisi yang masih

terjaga dan beragam. Tradisi tersebut bersama nilai dan

norma sosial bercembang secara turun-temurun sehingga

masyarakat desa cerderung statis, dan memiliki keunikan

terserdiri yanç membedakanrya dengan masyarakat kota.

Gambar 2.13 Tradisi yang berkembang di desa menjad cin

yang membedakan dengan kota.

Aktivitas

1.

Buatlah kelompok kecil yang beranggotakan 3 orang.

2. Amatilah kehidupan penduduk perdesaan di wilayah tempat tirggal kalian!

3. Carlah informasi dan analisislah secara sederhana kenampakan wilayah perdesaan di tempat tingg

kalian dengan melihat ciri-ciri desa!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potensi Kekayaan Laut Indonesia

Letak Kultur Historis Indonesia

Berbagai Faktor yang mempengaruhi sebaran Flora dan Fauna